Biasanya kita mendengar istilah sarang burung walet ketika kita berada di restorang dengan menu sup sarang burung walet atau juga mendengar sarang burung walet digunakan sebagai bahan baku obat-obatan. Sarang burung walet merupakan komoditi ekspor yang bernilai tinggi. Kebutuhan akan sarang burung walet di pasar internasional sangat besar dan masih kekurangan persediaan. Oleh karena itu, budi daya sarang burung walet merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan mengingat masih kurang banyaknya budi daya burung walet. Jika ingin membudidayakan sarang burung walet, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah :
1. Kandang
Kandang burung walet sebaiknya dibuat pada dataran rendah dengan ketinggian 1000 m jauh dari gangguan burung-burung buas pemakan daging, dan jauh dari keramaian seperti persawahan, padang ruput, pantai, danau, atau rawa-rawa. Gedung untuk kandang walet harus seperti gua alami, yatu suasananya gelap dengan suhu 24-26 derajat Celsius, dan kelembapan kurang lebih 80-95%. Luas gedung berkisar 10m x 15m sampai 10m x 20m." 2. Penyiapan induk
Burung yang digunakan sebagai induk burung walet adalah burung sriti. Agar burung sriti dan burung walet masuk ke dala gedung maka dilakukan pemutaran kaset rekaman suara walet atau sriti pada sore hari tiap pukul 16.00-18.00 ketika burung kembali ke sarang setelah mencari makan. Ketika musim bertelur burung walet dan sriti tiba, maka telur burug sriti diganti dengan telur burung walet. penggantian telur dilakukan siang hari ketika burung sriti mencari makan di luar sarang. Telur burung walet yang ditetaskan di sarang burung sriti dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak popullasi burung walet.
3. Pemeliharaan burung walet
Anak burug walet yang ditetaskan kemudian dipelihara dengan memberikan makanan berupa telur semut (kroto segar) dengan cara disuapi sebanyak 3 kali sehari. Setelah dewasa, burung walet diberi makanan berupa daun-daunan dan buah-buahan seperti daun dan buah pepaya, daun bayam, dan buah mentimun.
4. Panen sarang burung walet
Untuk memanen sarang burung walet dapat dilakukan dengan cara panen rampasan, panen buang telur, dan panen penetasan. Panen rampasan dilakukan pada saat sarang siap dipakai untuk bertelur. Panen buang telur dilakukan pada saat burung walet sudah membuat sarang dan bertelur 2 butir. Panen penetasan dilakukan pada saat anak-anak walet sudah menetas dan siap terbang.
Panen sarang burung walet dapat dilakukan 4x setahun, 3x setahun, atau 2x setahun. Panen 4x setahun dilakukan dengan cara panen rempasan untuk panen pertama dan panen buang telur untuk yang selanjutnya. Panen 3x setahun dilakukan dengan cara panen tetasan untuk panen pertama dan panen rempasan atau buang telur untuk yang selanjutnya. Panen 2x dilakukan dengan cara panen buang telur. Setelah panen, sarang burung walet dikumpukan, dipilih, dan kemudian dibersihkan.
2 komentar:
itun untuk walet... tetapi sekarag harga sarang walet tidak semahal dulu....
apakah ada cara budidaya Tokek ya?????
sepengetahuanku, pembuatan sarang burung walet membutuhkan ruang dan biaya yang cukup mahal. bisa kasih saran kira-kira cara agar bisa hemat dalam pembuatan sarang, namun penghasilan tetap jalan? soalnya kalo sarangnya saja sudah mahal, judulnya bakalan "memeras banyak uang GARA-GARA sarang burung walet".. :p
Posting Komentar